Excellent Education: Tokoh-tokoh yang berperan dalam Proklamasi Kemerde...: Beberapa tokoh yang berperan penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Ir. Soekarno Pr...
Sabtu, 30 Maret 2013
Minggu, 24 Maret 2013
BBM
Posted by ssyam55@gmail.com on March 17, 2012 at 5:55 PM |
BBM akan segera dinaikkan april mendatang
Tapi harga2 telah lebih dulu menjulang
Rakyat semakin tercekik dan kurus tinggal tulang
Oh apakah yang akan terjadi di hari mendatang ?
Rakyat sudah tidak kuat kalau terus menderita melarat
Tidak ada yang memperhatikan dan bersahabat
Para birokrat konglomerat semakin berkantong padat
Tapi rakyat tertindas terhina tak berdaya menunggu lobang lahat
Mereka digusur diusir ditendang dan disikat
Pada hal mereka mencari penghidupan yang halal buat dunia achirat
Memang mereka memang tak bisa memberi upeti buat aparat
Tapi kok teganya melakukan penyiksaan kepada rakyat
Oh Inikah Pemerintahan yang pro rakyat ?
Oh inikah negara yang dulu diperjuangkan dengan darah dan tetesan keringat ?
Para pahlawan pendahulu hanya bisa menangis dilobang lahat melihat nasib rakyat
Mereka tak bisa lagi memperjuangkan dan mendukung rakyat
Mereka hanya akan berdoa dari achirat
Semoga Tuhan membukakan hati para birokrat dan aparat
Ya Allah Ya Tuhan tolonglah selamatkan dan hapuskan penderitaan rakyat
Biar mereka selamat dunia achirat
Jakarta Maret 2012
by : S.Koto
Kamis, 21 Maret 2013
Rabu, 20 Maret 2013
Selasa, 19 Maret 2013
Senin, 18 Maret 2013
Sabtu, 16 Maret 2013
Mungkinkah Anas bisa Lolos dari jerat KPK ?
Itu pertanyaan yang terbesit dihati publik dewasa ini . Setelah berjalan tiga minggu Anas dijadikan tersangka oleh KPK tapi belum juga diperiksa dan ditahan . Malah Anas dua kali dipanggil KPK sebagai saksi untuk perkara lain . Terakhir jadi saksi kasus Simulator Sim . Sedangkan kasus yang disangkakan kepadanya yaitu terlibat kasus Hambalang belum diperiksa dan dipanggil sekalipun . Apa yang akan terjadi sulit untuk diprediksinya . Mungkinkah Anas akan berakhir karirnya politiknya atau malah makin mencorong , tiada yang tahu . Tapi situasi politik nampak banyak mempengaruhi kasus Anas ini . Dan juga terasa sekarang situasi memanas dan menegangkan . Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya mengkonstatir adanya pihak tertentu yang akan menjatuhkan Pemerintahannya sebelum Pemilu . Menurut Presiden dia telah mendapat laporan dari intelijen tentang hal itu . Dan juga Kongres HMI yang dilangsungkan di Jakarta kelihatannya akan berlangsung panas dan tegang . Ada dua kelompok yang saling ngotot dengan pendiriannya masing2 . Kelompok garis keras malah menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Budiono untuk turun dari jabatannya karena gagal memberantas korupsi . Kongres ini akan berlangsung selama lima hari , salah satu acaranya ialah pemilihan Ketum HMI .
Peaceful Warrior and Servant King
Tim Murray
The Peaceful Warrior and Servant King.
He pushes away a sword.
To save the innocent.
In His hands he lifts bread and wine.
To protect what is sacred.
His head is adorned by a crown.-
Bestowed by the ignorant.
Deep wounds covers Him-
So that His blood may spill.
Tattered bindings cover His feet-
For His path has been long.
A crimson cape marks him-
So we may know him.
His Legions withheld-
He values peace.
His hands are tired and pierced.
His mission fulfilled.
His crown adorns gold nor jewels.
Only twisted thorns of folly and schemes.
His back and his breast, shredded.
He endured, and forgave.
His tattered bindings are bloodied and filthy-
To leave a path to follow.
His cape hides the wounds He bore
wounds that we inflicted upon him.
Who is this Peacful Warrior?
This Servant King?
He fights without violence.
Arms open, he embraces us all.
His eyes show compassion and mercy-
He delights not in His war.
His hands bear witness to His fate-
His side torn asunder.
His crown once a mockery,
now sings of Unending Glory.
His enemies, His children, His beloved
All kneel on bended knee.
For the poor in spirit and the meek
are His treasured sheep.
For those who mourn,
He brings them peace.
Those who hunger and thirst for Justice
feast at his table.
Those who show mercy, know Him well.
The clean of heart see Him as God.
Those who make peace
shall be called His children.
And those who suffer for Him
Will be His Heirs.
This Peaceful Warrior and Servant King
Commands the Great Army.
Not of soldiers and generals.
But of the humble and grateful.
His weapons are prayer and obedience
not swords and spears.
Upon his appeal to the Father
He may call twelve legions of angels.
With a single word
the winds and the oceans obey.
Yet, This Peaceful Warrior and Servant King
calls only for you and me.
The Peaceful Warrior and Servant King.
He pushes away a sword.
To save the innocent.
In His hands he lifts bread and wine.
To protect what is sacred.
His head is adorned by a crown.-
Bestowed by the ignorant.
Deep wounds covers Him-
So that His blood may spill.
Tattered bindings cover His feet-
For His path has been long.
A crimson cape marks him-
So we may know him.
His Legions withheld-
He values peace.
His hands are tired and pierced.
His mission fulfilled.
His crown adorns gold nor jewels.
Only twisted thorns of folly and schemes.
His back and his breast, shredded.
He endured, and forgave.
His tattered bindings are bloodied and filthy-
To leave a path to follow.
His cape hides the wounds He bore
wounds that we inflicted upon him.
Who is this Peacful Warrior?
This Servant King?
He fights without violence.
Arms open, he embraces us all.
His eyes show compassion and mercy-
He delights not in His war.
His hands bear witness to His fate-
His side torn asunder.
His crown once a mockery,
now sings of Unending Glory.
His enemies, His children, His beloved
All kneel on bended knee.
For the poor in spirit and the meek
are His treasured sheep.
For those who mourn,
He brings them peace.
Those who hunger and thirst for Justice
feast at his table.
Those who show mercy, know Him well.
The clean of heart see Him as God.
Those who make peace
shall be called His children.
And those who suffer for Him
Will be His Heirs.
This Peaceful Warrior and Servant King
Commands the Great Army.
Not of soldiers and generals.
But of the humble and grateful.
His weapons are prayer and obedience
not swords and spears.
Upon his appeal to the Father
He may call twelve legions of angels.
With a single word
the winds and the oceans obey.
Yet, This Peaceful Warrior and Servant King
calls only for you and me.
Minggu, 10 Maret 2013
Kamis, 07 Maret 2013
Berminatkah anda menjadi wakil rakyat ?
Setahun lagi pemilu akan berlangsung. Keriuhan dan kesibukkan aktivitas parpol meningkat keras. Partai mempublikasikan pencarian bakal caleg yang diperlukan dimedia cetak maupun media elektronik. Disini ada pertanyaan yang mengganjal dihati . Kenapa partai mencari bakal caleg dari luar ? Kenapa tidak mencari dari internal partai ? Kalau dari internal tidak ada atau kurang barulah cari dari luar .Tapi dengan pendekatan budaya timur bukan dipublikasikan dimedia begitu . Lakukan pendekatan pribadi . Terasa akan lebih elegan .Juga akan lebih baik hasil dan dampaknya ..
You might also like:
Minggu, 03 Maret 2013
Editorial Media Indonesia : Menuju Politik Bersih
ADAGIUM politik itu kotor mendapat konfirmasi dalam kultur politik di negeri ini. Bahkan, menurut Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, kultur politik Indonesia sudah pada taraf busuk.
Indikasinya ialah banyaknya politikus yang terlibat korupsi. Terakhir tentu saja status tersangka korupsi yang ditabalkan KPK kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang berujung pada kekisruhan di tubuh partai.
"Apa yang terjadi di Demokrat ini mengingatkan kita bahwa siapa pun yang terjun ke politik, karena kultur dan struktur politik yang busuk, yang ikut di dalamnya akan ikut busuk," ujar Komaruddin saat berbincang dengan <I>Media Indonesia<P>, pekan lalu.
Beberapa anak muda seperti Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan Angelina Sondakh, sebelum masuk ke partai politik, dikenal sebagai sosok yang cemerlang. Anas pernah menjabat ketua umum organisasi mahasiswa terbesar, yakni Himpunan Mahasiswa Islam. Angelina Sondakh sebelumnya dikenal sebagai Putri Indonesia. Andi Mallarangeng sebelumnya dikenal sebagai intelektual hebat.
Namun, pribadi-pribadi cemerlang itu tiba-tiba menjadi sosok-sosok kotor akibat predikat tersangka korupsi yang dilekatkan pada mereka. Itu terjadi setelah mereka bergabung ke partai politik. Parpol akhirnya dipersepsikan sebagai kubangan kotor politik yang siap menjebloskan siapa saja ke dalamnya.
Mereka yang idealis sekalipun, yang awalnya bercita-cita mulia melakukan perubahan, justru terseret derasnya arus politik kotor yang dipraktikkan parpol. Itu terjadi karena parpol memang sudah kotor, bahkan busuk dalam istilah Komaruddin Hidayat.
Politik dan partai politik menjadi tidak menarik bagi anak-anak muda idealis dan cemerlang. Padahal, di era transisi menuju demokrasi sekarang ini, Indonesia membutuhkan kaum muda yang bermental bersih, jujur, idealistis, dan intelek. Sosok-sosok seperti itulah yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara demokrasi sesungguhnya.
Oleh karena itu, parpol mesti menciptakan sistem internal yang menjadikan politik bukanlah sesuatu yang berongkos mahal. Parpol mesti memperbanyak rekrutmen kader bersih, jujur, idealistis, dan cerdas. Bila kemampuan finansial sosok-sosok itu terbatas, parpollah yang mengongkosi mereka hingga mereka menduduki jabatan publik.
Itu artinya parpol harus mengubah seratus delapan puluh derajat paradigma berpolitik mereka. Parpol bukan merekrut orang untuk menjadi ATM partai, melainkan parpollah yang yang mengongkosi biaya politik kader-kader cemerlang.
Kelak ketika menduduki jabatan publik, kader-kader cemerlang itu akan menghasilkan regulasi, sistem, dan struktur politik Indonesia yang berbiaya murah. Bukankah ongkos politik yang mahal dianggap sebagai biang keladi korupsi politisi parpol?
Parpol semestinya menjadikan Pemilu 2014 sebagai momentum mengubah citra bahwa politik itu kotor menjadi politik itu bersih.
Indikasinya ialah banyaknya politikus yang terlibat korupsi. Terakhir tentu saja status tersangka korupsi yang ditabalkan KPK kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang berujung pada kekisruhan di tubuh partai.
"Apa yang terjadi di Demokrat ini mengingatkan kita bahwa siapa pun yang terjun ke politik, karena kultur dan struktur politik yang busuk, yang ikut di dalamnya akan ikut busuk," ujar Komaruddin saat berbincang dengan <I>Media Indonesia<P>, pekan lalu.
Beberapa anak muda seperti Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan Angelina Sondakh, sebelum masuk ke partai politik, dikenal sebagai sosok yang cemerlang. Anas pernah menjabat ketua umum organisasi mahasiswa terbesar, yakni Himpunan Mahasiswa Islam. Angelina Sondakh sebelumnya dikenal sebagai Putri Indonesia. Andi Mallarangeng sebelumnya dikenal sebagai intelektual hebat.
Namun, pribadi-pribadi cemerlang itu tiba-tiba menjadi sosok-sosok kotor akibat predikat tersangka korupsi yang dilekatkan pada mereka. Itu terjadi setelah mereka bergabung ke partai politik. Parpol akhirnya dipersepsikan sebagai kubangan kotor politik yang siap menjebloskan siapa saja ke dalamnya.
Mereka yang idealis sekalipun, yang awalnya bercita-cita mulia melakukan perubahan, justru terseret derasnya arus politik kotor yang dipraktikkan parpol. Itu terjadi karena parpol memang sudah kotor, bahkan busuk dalam istilah Komaruddin Hidayat.
Politik dan partai politik menjadi tidak menarik bagi anak-anak muda idealis dan cemerlang. Padahal, di era transisi menuju demokrasi sekarang ini, Indonesia membutuhkan kaum muda yang bermental bersih, jujur, idealistis, dan intelek. Sosok-sosok seperti itulah yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara demokrasi sesungguhnya.
Oleh karena itu, parpol mesti menciptakan sistem internal yang menjadikan politik bukanlah sesuatu yang berongkos mahal. Parpol mesti memperbanyak rekrutmen kader bersih, jujur, idealistis, dan cerdas. Bila kemampuan finansial sosok-sosok itu terbatas, parpollah yang mengongkosi mereka hingga mereka menduduki jabatan publik.
Itu artinya parpol harus mengubah seratus delapan puluh derajat paradigma berpolitik mereka. Parpol bukan merekrut orang untuk menjadi ATM partai, melainkan parpollah yang yang mengongkosi biaya politik kader-kader cemerlang.
Kelak ketika menduduki jabatan publik, kader-kader cemerlang itu akan menghasilkan regulasi, sistem, dan struktur politik Indonesia yang berbiaya murah. Bukankah ongkos politik yang mahal dianggap sebagai biang keladi korupsi politisi parpol?
Parpol semestinya menjadikan Pemilu 2014 sebagai momentum mengubah citra bahwa politik itu kotor menjadi politik itu bersih.
Komentar
Partai Nasdem pendatang baru
Nasdem sebagai partai baru dapat diibaratkan bagai bayi yang baru lahir . Bayi molek cantik yang disenangi dicium digendong oleh keluarganya.. Diajak bermain dan bercanda . Dan berselang waktu dia akan tumbuh menjadi anak yang bisa berjalan dan berlari . Dia akan bermain dengan apa saja yang dapat dijangkaunya . Dia akan pergi keluar ketempat dimana dia suka . Dia belum tahu apa2 bahaya yang akan menimpa dirinya..Dia mulai membandel . Disini Pengawasan dan pendidikan orang tua tidak bisa ditawar .Orang tua dan saudara2-nya harus mengawasinya . Nah begitu pula dengan Partai Nasdem sebagai partai baru yang menarik dengan jargon restorasinya digandrungi dicintai dan didekati oleh banyak orang . Partai tumbuh cepat karena dipercaya dan disenangi . Partai berkembang dan mengakar diseluruh pelosok nusantara .Tapi Jika tidak ada pengawasan dan pengarahan dari Dewan Piminan Pusat partai tentu akan berjalan melenceng dari garis yang telah ditentukan . Dan jika itu terjadi maka partai tidak akan lagi digandrungi dicintai dan didekati rakyat . Partai akan kehilangan daya tarik ,bagaikan gadis yang telah tercemar . Mampukah Partai Nasdem mempertahankan reputasinya . Ini tentu tergantung dari kebulatan tekad pengurus yang didaerah dan di pusat . Tidak sekedar dapat ikut Pemilu tapi konsisten dan tidak melenceng dalam melaksanakan program partai yang telah dibuat .
Sabtu, 02 Maret 2013
Siapakah pengganti Anas ?
Seminggu setelah Anas mengundurkan diri, pengganti Ketua Umum Demokrat ini masih belum ditentukan oleh Majelis Tinggi partai . Ada kabar angin yg berembus telah disiapkan lima orang kader calon pengganti Anas . Yaitu Soekarwo , Jaro Wacik , Saan Mustafa , Marzuki Alie, Ibas . Tapi ada juga kabar selentingan ada pihak yang meminta dilaksanakan KLB untuk menentukan pengganti Anas sesuai AD/ART . Mereka menolak pengganti ketua umum ini ditentukan Majelis Tinggi partai .Mereka menginginkan penggantian melalui pelaksanaan Kongres Luar Biasa Jalan manakah yang akan ditempuh Demokrat ? . Kita tunggu saja .
Langganan:
Postingan (Atom)